Jumat, 28 Agustus 2009

HARAPAN DAN KENYATAAN HASIL PTK



PTK DAPATKAH ” MENDONGKRAK ” HASIL BELAJAR
YANG SANGAT SIGNIFIKAN?

Oleh: Ties Setyaningsih







Masalah seputar sertifikasi ,PTK (Penelitian Tindakan Kelas ), dan hasil UN sampai saat ini ternyata sangat menarik perhatian untuk selalu diikuti perjalanannya dari waktu ke waktu oleh kalangan pendidik dalam upaya mewujudkan impiannya dapat lolos dalam proses sertifikasi baik dari tingkat TK,SD,SMP,SMA/SMK dan hasil UN di setiap sekolah-sekolah agar para siswanya dapat lulus 100%. Betapa tidak, ternyata menyandang predikat sebutan guru dengan gelar Pahlawan Tanpa Tanda Jasa ternyata bukanlah hal yang sangat mudah dilakukan.
Bagaimana dikatakan mudah bila kita melihat realita yang ada pada saat sekarang ini, sosok guru diera kekinian haruslah melewati proses dan dituntut mempunyai label guru professional dan di potret lewat instrument alat yang bernama sertifikasi dengan segala klasifikasinya yang semakin ketat dengan disertai penilaian diantaranya pengalaman melakukan penelitian tindakan kelas didalam melakukan penilaian terhadap portopolio yang menyertainya.
Sosok PTK atau yang dikenal dengan nama penelitian tindakan kelas adalah masih dianggap oleh beberapa guru merupakan sesuatu yang sangat menakutkan ,dengan penuh kesulitan dan segudang kata sukar sudah berada di depan mata. PTK memang merupakan sekian syarat kebijakan yang diambil pemerintah dalam hal ini dengan tujuan hanyalah untuk peningkatan mutu pendidikan. Sadar atau tidak dengan adanya penelitian tindakan kelas tersebut secara ideal pasti akan berdampak langsung kepada kualitas pembelajaran yang bermuara pada hasil akhir disetiap evaluasi proses kegiatan belajar mengajar oleh para guru dalam mengampu dimasing-masing mata pelajarannya kearah hasil yang optimal
Masalah penelitian tindakan kelas sebenarnya hanyalah masalah yang timbul dikelasnya sendiri bukan kelasnya guru yang lain, sehingga diharapkan dengan penerapan berbagai macam teori dan perlakuan teknik pembelajaran yang mampu membawa pada sebuah perubahan pada peningkatan proses dan hasil belajar kearah perubahan yang lebih baik bagi siswa di kelas itu sendiri.
PTK selaknyalah dipersiapkan sebagai bagian integral didalam kancah pendidikan yang dilakukan sebagai upaya pemecahan masalah dalam proses belajar mengajar disetiap guru pada mata pelajaran yang diampunya, dan adanya upaya secara sadar untuk menjalankan sebuah amanah pada perbaikan secara maksimal dengan tidak meninggalkan idialisme makna proses pendidikan kepada para peserta didik yang berkelanjutan pastilah secercah harapan awal bagi upaya perbaikan mutu pendidikan di tiap mapel dengan skala makro pada wajah dan potret pendidikan di negeri ini.
Gaung wacana yang sedang populer sekarang dengan adanya pemutakhiran anggaran pendidikan di tahun 2009 menjadi 20% diharapkan akan memberikan dampak secara kualitas juga terhadap peningkatan mutu SDM para guru guna mencapai kemajuan dan perubahan kearah peningkatan mutu pendidikan , sekaligus dijadikan nilai sosial secara positif dalam mendongkrak kredibilitas protret pendidikan kearah kebermaknaan dimata negara-negara tetangga dalam mengejar ketertinggalannya.
Beberapa fenomena alasan mengapa PTK juga merupakan kebutuhan dan salah satu formula didalam usaha dalam upaya peningkatan hasil proses belajar mengajar dan profesionalitas sebagai tenaga pendidik adalah dengan beberapa alasan untuk patut dikaji.
Pertama ,penelitian tindakan kelas sangat kondusif untuk membuat para pengampu pelajaran tersebut akan menjadi lebih peka dan lebih tanggap terhadap dinamika proses pembelajaran di masing-masing kelasnya, sikap guru tersebut akan menjadi lebih reflektif disertai sikap kritis terhadap perubahan pada hasil eavaluasi para siswanya. Hal ini dapat sebagai wahana bahwa penelitian tindakan kelas memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri jika dibanding dengan jenis penelitian yang lainnya ,dimana terdapat perencanaan dan adanya hasil evaluasi yang di capai sesudah adanya beberapa perlakuan.
Kedua, kehadiran guru tidak lagi sebagai sosok yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakannya selama bertahun-tahun tanpa adanya sebuah upaya perbaikan kearah mutu dengan langkah inovasi dan kolaborasi terhadap mata pelajaran yang selama ini di ampu dengan menempatkan diri sebagai peneliti pada mapel tersebut di kelas tempat para guru melakukan aktivitasnya yang justru tidak mengganggu tugas pokoknya serta tidak meninggalkan kelas tempat mengajarnya.
Ketiga, Adanya keberanian dari para guru sebagi pengampu mata pelajaran yang akan diteliti dengan dituntut untuk lebih berani mengambil resiko, maksud resiko disini adalah sebuah resiko dalam proses penelitian berlangsung seperti melesetnya perkiraan dan dugaan sementara berupa hipotesa disertai tuntutan melakukan aktivitas perubahan-perubahan kearah yang lebih baik.
Indikator dampak terhadap UN
Karena karakteristiknya di dalam penelitian tindakan kelas di masing –masing mata pelajaran yang dilakukan para guru mapel tersebut dapatlah diuapayakan sebagai bentuk langkah dalam usaha optimalisasi dan refleksi terhadap hasil pengamatan dan kegiatan dalam suatu perbuatan nyata. Disinilah dampak pengaruh dalam proses kontribusi terhadap hasil UNpun diharapkan akan nampak hasilnya. Indikator tersebut dapat terlihat adanya suatu tindakan yang menghadirkan kerja sama antara guru dengan kepala sekolah, guru dengan guru lainya, dimana hasil tindakan-tindakan tersebut pastilah diarahkan pada peningkatan hasil akhir berupa evaluasi para siswanya kearah perbaikan secara terus menerus.
Apabila di setiap mata pelajaran para guru melakukan penelitian tindakan kelas pastilah secara kompetitif para pribadi guru berupaya untuk saling berbenah secara inovatif,kreatif,dan melakukan reformatif di setiap evaluasi mapelnya pastilah dampak secara positif arah peningkatan pastilah terjadi, hanya saja pokok permasalahannya diperlukan sebuah keberanian untuk mengadakan tindakan penelitian tindakan kelas secara nyata dan benar-benar di implementasikan pada peserta didik apalagi untuk mata pelajaran yang di UN kan. Kalau kemudian PTK terus menerus didominasi sebagai syarat untuk kepentingan aspek kegiatan disetiap masing-masing guru baik kenaikan kepangkatan, berbagai lomba kompetensi guru maupun penelitian-penelitian , maka dapat diperkirakan bahwa formula yang bernama PTK adalah sebuah indikator formal dalam sektor peningkatan kemajuan dibidang pendidikan guna menjawab tantangan Ujian Nasional serta tidak menutup sebuah kemungkinan hanya lewat PTK inilah segala upaya peningkatan kearah mutu pembelajaran akan mendapatkan jawabannya dan para guru tidak akan ragu-ragu lagi dalam melakukan penelitian tinadakan kelas ataupun tindakan yang bersifat inovatif guna pembenahan proses pembelajaran yang menuju pada sebuah peningkatan hasil yang menjawab KKM atau kriteria ketuntasan minimal di dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Kendala –Kendala dilapangan
Walaupun pada saat sekarang ini penelitian tindakan kelas atau yang disingkat PTK semakin menjadi sesuatu yang sifatnya trend dalam dunia pendidikan sebagai upaya pemecahan masalah yang mendera di setiap sekolah-sekolah guna upaya peningkatan mutu proses belajar mengajar, segala bentuk sosialisasi work shop pelatihan –pelatihan sudah sering di lakukan namun tetap saja belum bisa terlaksana secara radikal dilakukan oleh para guru-guru sehingga harapan tersebut belumlah secara maksimal terjawab dan hal ini terdapat beberapa kendala yang menjadikan ajakan ini tidak dapat direalisasi kepada para guru. Kendala-kendala tersebut adalah lemahnya pemahaman dari para guru terhadap konsep dan teknis pelaksanaan PTK, juga belum membudayanya agenda pribadi dari para guru untuk terbiasa menulis tentang permasalahannya melalui portopolio,dalam keadaan kegalauan tersebut juga dibarengi dengan bayangan dan anggapan bahwa melakukan sangat menyita waktu tenaga dan biaya terkait sarpras maupun anggapan terlepasnya dari unsur bimbingan dari para pakar didalam melakukan proses PTKnya dimana sudah terbiasa pada status kemapaman wilayah nyaman kenapa harus susah-susah mengikuti perkembangan di lingkungan dunianya sendiri yang membuat status guru semakin rebyek dan menambah kerepotan saja.
Dengan penelitian tindakan kelas lewat ajang yang bertajuk sertifikasi dapatlah merupakan stimulant yang sangat penting untuk memberikan arahan langkah kearah peningkatan hasil pembelajaran yang optimal apabila paradigma dalam menyikapi makna penelitian tindakan kelas sebagaimana yang di minta dalam agenda sertifikasi tersebut adalah berupa sebuah proses berkelanjutan yang bermakna pada pengoptimalan hasil disetiap agenda pembelajaran.
Pun akhirnya keinginan disetiap sekolah-sekolah yang mempunyai tanggung jawab moral guna mengentaskan para siswanya lulus 100% adalah sebuah impian yang benar-benar harus diwujudkan, karena dengan kenaikan angka kelulusan di setiap sekolah akan memberikan pengakuan dari masyarakat selaku pengguna jasa pendidikan.Disinilah diperlukan suatu komitmen bersama yang dibarengi dengan koordinasi kerjasama besar antara siswa itu sendiri,peran para orang tua siswa serta inovasi mengajar dari para guru yang berupa implementasi hasil penelitian tindakan kelasnya yang di barengi juga dengan dukungan komponen sumber daya manusia yang berkompeten sebagai motor penggerak proses berlangsungnya UN.Dengan adanya peningkatan mutu terhadap evaluasi akhir pada setiap pembelajaran maka pastilah akan membantu para guru dalam menghadapai masalah KBM di kelasnya disinilah sikap profesionalisme pribadi guru performancenya akan mengalami peningkatan pada gaung positif bahwa kesan guru malas ataupun apatis dalam menyikapi setiap perubahan akan terkikis dengan sendirinya ,dimana aktifitas guru dalam upaya menumbuhkembangkan budaya akademik akan menciptakan sebuah iklim pada sikap proaktif menuju perbaikan mutu pembelajaran secara berkelanjutan.semoga

Rabu, 19 Agustus 2009

DETIK-DETIK PROKLAMASI 2009




DETIK-DETIK PROKLAMASI : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan Bendera Merah Putih kepada Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) asal SMU Negeri 8 DKI Jakarta, Anisa Fatharani untuk dikibarkan oleh Paskibraka saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi 1945 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 17 aGUSTUS 2009

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin upacara pengibaran bendera di halaman depan Istana Merdeka,Upacara bendera dalam rangka Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-64 itu dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.

Presiden didampingi Ibu Ani Yudhoyono duduk di panggung kehormatan bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah. Penjagaan keamanan selama berlangsung upacara peringatan 17 Agustus kali ini tampak ketat dengan banyaknya personil TNI dan Polri yang berjaga di sekitar Istana Merdeka. Upacara pengibaran bendera dipimpin komandan upacara Kolonel Inf Agus Sutomo.

Pembawa bendera pusaka pada upacara pengibaran bendera adalah tim merah Paskibraka yang terdiri dari pembawa baki Anisa Fatharani dari DKI Jakarta, pengerek bendera Kholis Arahman dari Bengkulu, dan pembentang bendera adalah Nafajo Bima Hadis dari Jawa Barat.
Mereka adalah para pelajar utusan dari berbagai daerah.Mudah-mudahan di hari Proklamasi 17 Agustus 2009 akan mengingatkan kepada kita semua sebagai generasi penerus bahwa kemerdekaan bangsa ini tidak merupakan hadiah pemberian dari bangsa lain , akan tetapi benar-benar perjuangan murni dari seluruh rakyat indonesi dengan tebusan tetesan darah dari para pahlawan tersebut.Slamat jalan Pahlawan Indonesia sempga generasi bangsa Indonesia dapat meneruskan cita-cita para pahlawan Indonesia untuk menjadikan Indonesia bersatu .

PORPROV JATENG 2009 KEBANGGAAN KOTA SOLO



Pergelaran akbar olahraga se-Jateng telah usai. Tepatnya hari Sabtu ini (01/08) POPROV Jateng XIII di Solo resmi ditutup. Hasilnya adalah: kontingen Kota Semarang berhasil menjadi juara umum, diikuti tuan rumah Kota Surakarta di peringkat ke-2, dan tuan rumah POPROV Jateng XIV tahun 2013 nanti, Kab. Banyumas, di peringkat ke-3. Kota Semarang mendominasi perolehan medali dengan 156 emas - 128 perak - 107 perunggu. Sedangkan Kota Surakarta dan Kab Banyumas masing-masing 78 emas 73 perak 99 perunggu dan 61 emas 39 perak 61 perunggu.
Dengan efent tersebut minimal kota Solo tlah menunjukkan pada dunia luar bahwa kota solo yang punya nama beken sebagai kota olah raga ternyata mampu menjadikan ajang Ponprov di adakan di kota solo sebagai tuan rumah.